Dari pada
suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat
TUHAN di tempat tinggi (Mazmur 93:4)
Pak
Kalotok duduk dengan tenang tatkala seluruh penumpang didalam kapal
penyebrangan itu ribut dan panic kesana-kemari. Keceriaan penumpang ketika
menikmati keindahan daerah danau toba itu, seketika sirna karena gelombang
danau membesar disertai deru angin yang kencang, air mulai masuk kebagian bawah
kapal dan mesin kapal pun mati. Saat itu kapal hanya terombang ambing, menemani
perasaan dan pikiran penumpangnya yang terombang-ambing juga. Banyak penumpang
berteriak, menyalahkan awak kapal, ada yang berdoa nyaring sambil gemetar, Pak
Kalotok duduk dengan tenang. Seorang penumpang marah padanya Bapak dah mati rasa ya, dah ditengah bahaya
masih aja bengong! Ndak takut ya!! Dasar orang tua peot! Pak Kalotok dengan
lembut menjawab entah aku mati rasa atau
tidak, yang pasti aku berdoa menyerahkan hidupku padaNya, ketakutanku
kuserahkan padaNya karena Dia lebih besar dari semua yang terjadi ini dan itu
yangmembuatku tenang, bukan pada sesama
penumpang yang ketakutan ini, dengan berteriak menyalahkan orang, karena itu
tidak mengalahkan ketakutan malah menambahnya dan memperkeruh keadaan. Lihatlah
dirimu nak, apakah dengan berteriak, memarahi aku, ketakutanmu berkurang?
Kepanikan
seringkali menambah masalah ketika gelombang kehidupan sedang menerpa.
Kepanikan seringkali menghilangkan keyakinan pada Tuhan yang jauh lebih besar
dari setiap masalah yang kita hadapi, sehingga kita tidak dapat hidup dengan
tenang. Kebesaran Tuhan itu digambarkan pemazmur demikian Dari pada suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang
hebat, lebih hebat TUHAN di tempat TUHAN di tempat tinggi (93:4). Nas ini
mengingatkan bahwa Allah jauh lebih tinggi dari segala masalah yang ada, suara
air dan pecahan ombak sebagai gambaran rintangan hidup berada dibawah perintah
Allah, oleh karenanya tidak bisa mengalahkanNya dan orang orang yang percaya
PadaNya. Tidak bisa mengganggu ketenangan dan tujuan pemerintahanNya dan orang
orang orang yang percaya PAdaNya. Musuh gereja dan orang percaya memang
memiliki kekuatan tetapi mereka sama seperti Firuan hanya sebagai tukang ribut
saja (Bnd Jer 46:17) teman gereja yaitu Allah dan orang percya lebih kuat
daripadanya. Allah lebih kuat dari
segala kepedihan, kebisingan para musuh. ia mampu menjaga dan meyelamatkan
umatNya dari kehancuran oleh karena terjangan air sebesar apapun dan
menyelamatkan jiwa umatNya dari gangguan Suara sebising apapun. Karena ia mampu
meredakan semua deru lautan dan kebinsinganya (Maz 65:7-8), dan memberikan
kedamaian bgai mereka yang teguh percaya padaNya (Yes 26:3).
Sering
kali kita menambah kebising deru masalah hidup kita tatkala kita berusaha
menanggapinya seperti pada penumpang kapal dalam cerita di atas. Mari belajar
mengimani kebesaran Tuhan di atas segala masalah kita, maka kita akan berada
dalam kedamaian, sukacita dan ketenangan menghadapi deru pergumulan hidup
ini,seperti Pak kaloto.
Doa:
YA Tuhan, sering kali kami dikalahkan oleh kepanikan kami dalam menghadapi deru
pergumulan hidup ini serta melupakan kebesaranMu. Ampunilah kami dan ajarlah
kami mengandalkan KebesaranMu itu. AMin. (dlt)
Pokok Pikiran: Percaya pada Tuhan Raja, Allah
pencipta yang maha kuasa, membawa kita pada sukacita ketenangan dan kepastian
iman yang mendalam
Pdt. Dirgos Lumbantobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar