Minggu, 29 April 2012

Tenang dalam deru ombak



Dari pada suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat TUHAN di tempat tinggi (Mazmur 93:4)
Pak Kalotok duduk dengan tenang tatkala seluruh penumpang didalam kapal penyebrangan itu ribut dan panic kesana-kemari. Keceriaan penumpang ketika menikmati keindahan daerah danau toba itu, seketika sirna karena gelombang danau membesar disertai deru angin yang kencang, air mulai masuk kebagian bawah kapal dan mesin kapal pun mati. Saat itu kapal hanya terombang ambing, menemani perasaan dan pikiran penumpangnya yang terombang-ambing juga. Banyak penumpang berteriak, menyalahkan awak kapal, ada yang berdoa nyaring sambil gemetar, Pak Kalotok duduk dengan tenang. Seorang penumpang marah padanya Bapak dah mati rasa ya, dah ditengah bahaya masih aja bengong! Ndak takut ya!! Dasar orang tua peot! Pak Kalotok dengan lembut menjawab entah aku mati rasa atau tidak, yang pasti aku berdoa menyerahkan hidupku padaNya, ketakutanku kuserahkan padaNya karena Dia lebih besar dari semua yang terjadi ini dan itu yangmembuatku tenang,  bukan pada sesama penumpang yang ketakutan ini, dengan berteriak menyalahkan orang, karena itu tidak mengalahkan ketakutan malah menambahnya dan memperkeruh keadaan. Lihatlah dirimu nak, apakah dengan berteriak, memarahi aku, ketakutanmu berkurang?
Kepanikan seringkali menambah masalah ketika gelombang kehidupan sedang menerpa. Kepanikan seringkali menghilangkan keyakinan pada Tuhan yang jauh lebih besar dari setiap masalah yang kita hadapi, sehingga kita tidak dapat hidup dengan tenang. Kebesaran Tuhan itu digambarkan pemazmur demikian Dari pada suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat TUHAN di tempat TUHAN di tempat tinggi (93:4). Nas ini mengingatkan bahwa Allah jauh lebih tinggi dari segala masalah yang ada, suara air dan pecahan ombak sebagai gambaran rintangan hidup berada dibawah perintah Allah, oleh karenanya tidak bisa mengalahkanNya dan orang orang yang percaya PadaNya. Tidak bisa mengganggu ketenangan dan tujuan pemerintahanNya dan orang orang orang yang percaya PAdaNya. Musuh gereja dan orang percaya memang memiliki kekuatan tetapi mereka sama seperti Firuan hanya sebagai tukang ribut saja (Bnd Jer 46:17) teman gereja yaitu Allah dan orang percya lebih kuat daripadanya. Allah  lebih kuat dari segala kepedihan, kebisingan para musuh. ia mampu menjaga dan meyelamatkan umatNya dari kehancuran oleh karena terjangan air sebesar apapun dan menyelamatkan jiwa umatNya dari gangguan Suara sebising apapun. Karena ia mampu meredakan semua deru lautan dan kebinsinganya (Maz 65:7-8), dan memberikan kedamaian bgai mereka yang teguh percaya padaNya (Yes 26:3).
Sering kali kita menambah kebising deru masalah hidup kita tatkala kita berusaha menanggapinya seperti pada penumpang kapal dalam cerita di atas. Mari belajar mengimani kebesaran Tuhan di atas segala masalah kita, maka kita akan berada dalam kedamaian, sukacita dan ketenangan menghadapi deru pergumulan hidup ini,seperti Pak kaloto.
Doa: YA Tuhan, sering kali kami dikalahkan oleh kepanikan kami dalam menghadapi deru pergumulan hidup ini serta melupakan kebesaranMu. Ampunilah kami dan ajarlah kami mengandalkan KebesaranMu itu. AMin. (dlt)
Pokok Pikiran: Percaya pada Tuhan Raja, Allah pencipta yang maha kuasa, membawa kita pada sukacita ketenangan dan kepastian iman yang mendalam
Pdt. Dirgos Lumbantobing

Tidak ada komentar: