Sabtu, 28 April 2012

PECUNDANG ATAU PEMENANG!

 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4:16)
Sudah 3 hari setelah Yuli Supanji -seorang karyawan perkebunan- mendapat surat peringatan ke tiga atas kesalahan yang dilakukannya. Surat peringatan itu mengharuskan dia mengahadap General Manajer perkebunan tersebut paling lama 3 hari setelah menerima surat itu, kalau tidak ia dianggap menundurkan diri secara sepihak. Itu artinya hari ini, hari terakhir baginya. Selama 3 hari ini Yuli dilanda ketakutan yang mendalam sekaligus penyesalan atas kesalahan yang dia lukukan. Ia takut akan kemarahan bosnya dan takut dipecat dan tidak bisa lagi menafkahi anak dan istrinya. Ditengah kecamuk jiwa itu, ia berusaha mengumpulkan keberanian menghadap pimpinananya itu, tapi sampai hari ketiga berlalu ia tidak memiliki cukup keberanian mengahadap, karena ia merasa tidak layak, tidak kuat mendengar kemarahan bos dll, dan akhirnya ia pun keluar dari perusahaan itu Sebagai “PECUNDANG!!
Dalam kehidupan iman kita sehari-hari,  sering kali, kesalahan dan dosa-dosa yang kita lakukan membawa kita pada Ketidaklayakan dihadapanNya, ditambah ketakutan yang kita miliki untuk menghadapNya sering membuat manusia menjadi PECUNDANG SEJATI! Dikalahkan oleh ketakutanyya sendiri. Dalam Ibrani 4: 16 kita dikuatkan supaya” dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan …….untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Allah menyediakan tahta kasih karunia sebagai wadah dimana Allah bisa bertemu dengan orang berdosa dan dimungkinkan dalam pengharapan untuk bertobat dan percaya., Allah sebenarnya bisa mensetting tahtah penghakiman bagi semua orang berdosa, tetapi Ia memilih menyediakan tahta kasih karunia ,dimana setiap orang bahkan kepala penjahatpun dapat datang padaNya. Nas ini mendorong kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta itu, karena disana kita akan menerima rahmat (mercy) untuk keampunan dosa-dosa kita dan kasih karunia (Grace) untuk penyucian roh dan jiwa kita. Menghampiri tahta itu dengan penuh keberanian bukan berarti kita tidak takut pada Allah dan tidak takut atas kesalahan dan dosa yang kita lakukan, melainkan dengan penuh keberanian artinya datang dalam kerendahan hati, dengan kebebasan berbicara dan menyesali dosa serta memohon pengampunan dalam iman tanpa ragu/takut, datang dengan semangat iman bahwa kita telah diangkat olehNya sebagai anakNya dan dengan Iman bahwa Yesus imam besar terbesar kita akan menjadi penghubung kita pada Bapa yang maha Kudus itu.
Ketakutan untuk mengakui kesalahan dan menghadapi dampak dari kesahan itu seperti karyawan dalam cerita diatas menghantar kita menjadi pecundang. Oleh karena itu dalam setiap gerak hidup mari dengan penuh keberanian, kerendahan hati dan iman percaya kita mengaku setiap kesalahan dan menghadapi dampaknya dalam kebebasan supaya kita dimerdekankan.
Doa: Ya Allah, termulialah namaMu yang menyediakan tahkan kasih. Ajarlah kami supaya berani menyesali dan bertanggung jawab atas apa yang kami lakukan. Bebasklan kami sebagai pemenang .AMIN.
POKOK PIKIRAN: Pecundang dikalahkan dirinya sendiri pemenang dimenangkan oleh keberanianya menyerahkan diri pada Allah.

Pdt. Dirgos Lumbantobing
 

Tidak ada komentar: