Suatu sore setelah hujan deras melanda bumi
46, saya berbincang ringan dengan tetangga yang juga warga jemaat , Wah rajin
ya pak, motornya langsung dicuci sahutku membuka pembicaraan, Iya pak pen
supaya lumpurnya tidak sempat lengket, dan lagi pula ndak mungkin dimasukkan
kerumah berlumpur gitu, ntar rumahnya malah ikut kotor, dan mengundang nyamuk
jawab tetangga itu.
Trus saya berlalu begitu saja, sambil
merenungkan jawaban tetangga tadi, membersihkan lumpur/kotaran dimotor supaya
tidak melekat lama dan mengganggu yang lain…hmm kembali teringat dengan
pertengkaran yang sempat terjadi dua bulan lalu diantara kaum ibu jemaat ini
yang berlangsung hampir satu bulan…perkataan tetangga tadi membuatku tertegun,
seaindainya para kaum ibu yang bertengkar itu langsung mencuci lumpur, debu
sakit hati, kegeraman, kemarahan, fitnah dll diantara mereka, mungkin saja
tidak akan ada perselisihan itu, tetapi karena lumpur ketersinggungan yang
meyebabkan sakit hati itu tidak segera dicuci maka akhirnya lengket begitu
lekat dihati dan mengotori seluruh hi
dup mereka, komunikasi dan kebersamaan
terganggu, terjadi kecanggungan dan saling serang, bahkan rumah tanggapun tidak
nyaman lagi, nyamuk-nyamuk pembawa
bibit penyakit bernama “pertengkaran” datang bersarang dirumah tangga mereka
yang senantiasa mengigit si istri dan si suami sehingga sering terjadi ketidak
sepahaman. Intinya semua terganggu karena tidak segera mencuci lumpur yang ada
dihati setelah hujan perdebatan dan perselisihan.
Jika tetangga tadi memebrsihkan
motornya segera dengan air dan brus, kenapa manusia terlalu sulit membersihkan
sakit hati, dendam dihatinya dengan pengampunan?? Jika tetangga tadi tidak
ingin sepeda motrnya yang kotor mengganggu dan mengotori rumahnya, kenapa
manusia bersedia mempertahankan debu dendamnya mengotori rumah dan hidupnya?
Akhirnya mari belajar saling mengampuni untuk segera membersihkan debu-debu
sakit hati, kemarahan, kegeraman supaya kita hidup dalam samai sejahtra
senantiasa, dan elaok dipandang orang lain seperti eloknya motor yang bersih
itu. Sebaimana rausl Paulus anjurkan dalam Efesus 4 : 31-32 Segala kepahitan, kegeraman,
kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian
pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus
telah mengampuni kamu. AMIN
Pdt. Dirgos Lumbantobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar