Sabtu, 28 Juli 2012

Solidaritas ditengah Kesukaran karena Allah menyediakan kebutuhan kita (2 Raja 4:42-44)


Solidaritas ditengah Kesukaran karena Allah menyediakan kebutuhan kita
(2 Raja 4:42-44)

Memberi pada masa sukar biasanya tidak akan dilakukan oleh manusia, ia akan memilih untuk mengamankan persediaanya daripada memberikan apa yang dia miliki pada orang lain, bahkan cenderung akan saling memangsa. Namun kisah kita saat ini agaknya memberi sisi yang berbeda. Sisi yang berbeda itu terlihat dari tokoh dipanggung kisah ini dan juga tokoh dibalik layar/panggung kisah ini.

Sabtu, 07 Juli 2012

TUHAN MENGUTUS PEMBERITA FIRMAN (Yehezkiel 2:1-5)


Pendahuluan
Yehezkiel adalah seorang  nabi yang ikut  terbuang ke pembuangan Babel (umur 25 tahun) anak seorang imam  yang bernama Busi.  Dia terpanggil menjadi seorang Nabi pada umur 30 tahun, lima tahun setelah berada di pembuangan (1;1), dia bertempat tinggal di Tel-Abib, di tepi sungai  Kebar yang ada di Babel (1;3)  Bangsa Israel di buang ke pembuangan Babel (586 SM) oleh karena dosa dan kejahatan mereka sendiri, bukan karena   dosa generasi di depannya (generasi tua).  Sehingga  nasib  bangsa itu hanya bergantung  atas anugerah Allah semata-mata. Tanpa kepedulian Tuhan Allah terhadap mereka, mereka bagaikan  tulang-tulang yang amat kering (Yeh 37). Intervensi kasih Allah terhadap bangsa itu, membuka masa depan yang cerah bagi bangsa itu sendiri. Intervensi Allah-sebagai penyataan kasih dan kesetiaan Allah pada umatNYa yang meski memberontak- di awali dengan Pemanggilan dan pengutusan Yeheskiel sebagai nabi dari tengah umat pemberontak itu, sebagaimana akan di bahas dalam perikop kita hari  ini-yang tentunya kembali mengingatkan kita bahwa Allahlah yang memilih, mempersiapkan dan mengutus pemberita FirmanNya -sebagaimana tema minggu kita saat ini.