Hari minggu itu, setelah
pulang sekolah Minggu pendeta Robert berbincang dengan Fran bersama orang tuanya di pastori. Pendeta
itu berkata bahwa si Fran ini akan jadi pendeta kelak, sebagai tanda keseriusan
dan keyakinnya pendeta membuat surat
lengkap pakai kop surat gereja dan ditandatangani supaya ada tanda yang bisa
dikenang dan dilihat Fran dan orang tuanya kelak. 15 tahun kemudia fran masuk
kesalah satu sekolah teologia dan bertemu denhan pendeta Robert yang telah
menjadi dosen di sekolah tersebut. Surat pendeta Robert ditempelkannya
didinding kamar asramanya untuk menjadi pendorong semangat untuk menyelesaikan
pendidikan dan mencapai hal-hal yang baru lagi. Kemudian ia ditahbiskan jadi
pendeta 6 tahun kemudian. Fran dan orang tuanya melihat itu sebgai penggenapan
“nubuatan” Pendeta Robert dan
bersyukur atasnya. Pengenapan itu semakin yakin bahwa Allah akan menggenapi
seluruh nubuatan dan janjiNya, jauh melebihi apa yang dilakukan oleh pendeta
Robert. Dan tentu hal itu mendorongnya untuk menjadi pendeta yang betul-betul taat
melayani, meberitakan firmanNya dan konsisten dalam imannya.
Penggnapan nubuatan seperti
itu juga diberitakan dalam Yesaya, Nubuat-nubuat
yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku
mengabarkannya kepadamu ( Jes 42:9). Dalam ayat ini Alalh menunjukkan
kesetiannnNya atas setiap janji yang disampaikan melalui nubuatan. Nubuatan
yang dulu telah dikumandangkan baik tentang penghukuman dan keselamatan telah terjadi pada
masa Yesaya. Ini menunjukkan bahwa Allah
selalu setia pada apa yang diucapkanNya, ia tidak akan berbohong dan firman
yang keluar dari mulutNya tidak akan kembali dengan sia-sia serta tidak akan
pernah berubah (bnd Yes 55:11) , tidak ada satupun dari apa yang dijanjikanNya
dengan perantaraan para hambanNya seperti Musa yang tidak dipenuhNya (bnd 1 Raj
8:56). Penggenapan itu adalah bukti bahwa Allah berkuasa atas sejarah manusia, Ia
tidak absen dalam sejarah meskipun ada
banyak kekacauan yang terjadi saat ini atau “amnesia” atas seruan janjiNya. Ia
tidak pernah berubah dalam perkataan dan tindakan ( Ibr 13:8). Penggenapan itu
dilanjutkan dengan pemberitahuan janji
yang baru yang pasti akan terjadi pada waktunya sebagaimana nubuatan
sebelumnya. Janji itu bukan lagi tanah
dan kekayaan fisik sebagaimana janji sebelumnya melainkan anugerah spiritual
dan hal-hal sorgawi yang tertuang dalam kabar Injil keselamatan melalui Mesias.
Hal ini terlebih dahulu diberitakan supaya mereka menyiapkan diri dalam
menerima berkat tersebut dan memberitakanya. Penggenapan itu merupakan bukti
bahwa kita bisa percaya padaNya dan Dia layak dipercayai saat ini dan
selamanya, sebagaimana kita biasanya percaya pada orang lain jika ia melakukan
dan menggenapi janjinya, selaras antara ucapan dan tindakan.
Jika Allah setia dan
konsisten pada janji-janjiNya dan telah mewujudnyatakannya dalam kehidupan
bangsa Israel,dan berlanjut pada umat Kristen pada gereja-mula-mula maka tidak
ada alasan bagi kita untuk tidak menyakini janji-janjiNya dalam kehidupan kita.
Jika fran percaya pada Allah melalui pendeta Robert dan melakukan aksi untuk
turut serta mewujudkannya, sudakah kita percaya pada janji Allah bagi kita dan
konsisten (tidak berubah-ubah) dalam iman dan tindakan untuk menanti dan
mewujudkan janji itu? Dan apakah janjiNya yang sudah kita terima? Sudakah kita
seperti fran yang merespon pewujudnyataan itu dengan rasa syukur dan taat? Jika
belum mari rasakan karunia Tuhan dan bersyukurlah atasnya. Amin
Konsistensi Allah atas janjiNya adalah stimulus bagi orang
percaya untuk konsisten menantikan penggenapanya dalam iman dan konsisten untuk
tidak berdosa dan konsisten dalam ucapan serta perbuatan
Pdt.
Dirgos Lumbantobing
1 komentar:
Shalom saudara seiman dalam Kristus khususnya para anak muda Kristen dimana pun berada. Mari kita sama-sama belajar tentang Shema Yisrael yang pernah diucapkan oleh Yeshua ( nama Ibrani Yesus tertulis ישוע ) seperti yang dapat kita temukan dalam Markus 12 : 29 dan Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 sebagai berikut :
Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "
Pengucapannya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "
Orang Yahudi pada jaman Yeshua hingga sekarang terus memegang teguh prinsip keesaan Tuhan YHWH ( Adonai ) yang tersirat dalam kalimat Shema. Pada akhir pengucapan diikuti juga dengan kalimat berkat sebagai berikut :
" ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד " ( Barukh Shem, kevod malkuto le'olam va'ed, artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selamanya dan kekal )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️✝️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🥛🍯🥖🍷🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱
Posting Komentar