Rabu, 09 Mei 2012

Allah Yang Konsisten

                                                          (Yes 42: 9)
Hari minggu itu, setelah pulang sekolah Minggu pendeta Robert berbincang dengan  Fran bersama orang tuanya di pastori. Pendeta itu berkata bahwa si Fran ini akan jadi pendeta kelak, sebagai tanda keseriusan dan keyakinnya  pendeta membuat surat lengkap pakai kop surat gereja dan ditandatangani supaya ada tanda yang bisa dikenang dan dilihat Fran dan orang tuanya kelak. 15 tahun kemudia fran masuk kesalah satu sekolah teologia dan bertemu denhan pendeta Robert yang telah menjadi dosen di sekolah tersebut. Surat pendeta Robert ditempelkannya didinding kamar asramanya untuk menjadi pendorong semangat untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai hal-hal yang baru lagi. Kemudian ia ditahbiskan jadi pendeta 6 tahun kemudian. Fran dan orang tuanya melihat itu sebgai penggenapan “nubuatan” Pendeta Robert dan bersyukur atasnya. Pengenapan itu semakin yakin bahwa Allah akan menggenapi seluruh nubuatan dan janjiNya, jauh melebihi apa yang dilakukan oleh pendeta Robert. Dan tentu hal itu mendorongnya untuk menjadi pendeta yang betul-betul taat melayani, meberitakan firmanNya dan konsisten dalam imannya.
Penggnapan nubuatan seperti itu juga diberitakan dalam Yesaya, Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu ( Jes 42:9). Dalam ayat ini Alalh menunjukkan kesetiannnNya atas setiap janji yang disampaikan melalui nubuatan. Nubuatan yang dulu telah dikumandangkan baik tentang  penghukuman dan keselamatan telah terjadi pada masa Yesaya.  Ini menunjukkan bahwa Allah selalu setia pada apa yang diucapkanNya, ia tidak akan berbohong dan firman yang keluar dari mulutNya tidak akan kembali dengan sia-sia serta tidak akan pernah berubah (bnd Yes 55:11) , tidak ada satupun dari apa yang dijanjikanNya dengan perantaraan para hambanNya seperti Musa yang tidak dipenuhNya (bnd 1 Raj 8:56). Penggenapan itu adalah bukti bahwa Allah berkuasa atas sejarah manusia, Ia tidak absen dalam sejarah  meskipun ada banyak kekacauan yang terjadi saat ini atau “amnesia” atas seruan janjiNya. Ia tidak pernah berubah dalam perkataan dan tindakan ( Ibr 13:8). Penggenapan itu dilanjutkan dengan pemberitahuan  janji yang baru yang pasti akan terjadi pada waktunya sebagaimana nubuatan sebelumnya.  Janji itu bukan lagi tanah dan kekayaan fisik sebagaimana janji sebelumnya melainkan anugerah spiritual dan hal-hal sorgawi yang tertuang dalam kabar Injil keselamatan melalui Mesias. Hal ini terlebih dahulu diberitakan supaya mereka menyiapkan diri dalam menerima berkat tersebut dan memberitakanya. Penggenapan itu merupakan bukti bahwa kita bisa percaya padaNya dan Dia layak dipercayai saat ini dan selamanya, sebagaimana kita biasanya percaya pada orang lain jika ia melakukan dan menggenapi janjinya, selaras antara ucapan dan tindakan.
Jika Allah setia dan konsisten pada janji-janjiNya dan telah mewujudnyatakannya dalam kehidupan bangsa Israel,dan berlanjut pada umat Kristen pada gereja-mula-mula maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menyakini janji-janjiNya dalam kehidupan kita. Jika fran percaya pada Allah melalui pendeta Robert dan melakukan aksi untuk turut serta mewujudkannya, sudakah kita percaya pada janji Allah bagi kita dan konsisten (tidak berubah-ubah) dalam iman dan tindakan untuk menanti dan mewujudkan janji itu? Dan apakah janjiNya yang sudah kita terima? Sudakah kita seperti fran yang merespon pewujudnyataan itu dengan rasa syukur dan taat? Jika belum mari rasakan karunia Tuhan dan bersyukurlah atasnya. Amin
Konsistensi Allah atas janjiNya adalah stimulus bagi orang percaya untuk konsisten menantikan penggenapanya dalam iman dan konsisten untuk tidak berdosa dan konsisten dalam ucapan serta perbuatan
Pdt. Dirgos Lumbantobing

1 komentar:

Denis Desmanto mengatakan...

Shalom saudara seiman dalam Kristus khususnya para anak muda Kristen dimana pun berada. Mari kita sama-sama belajar tentang Shema Yisrael yang pernah diucapkan oleh Yeshua ( nama Ibrani Yesus tertulis ישוע ) seperti yang dapat kita temukan dalam Markus 12 : 29 dan Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 sebagai berikut :

Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "

Pengucapannya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "

Orang Yahudi pada jaman Yeshua hingga sekarang terus memegang teguh prinsip keesaan Tuhan YHWH ( Adonai ) yang tersirat dalam kalimat Shema. Pada akhir pengucapan diikuti juga dengan kalimat berkat sebagai berikut :

" ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד " ( Barukh Shem, kevod malkuto le'olam va'ed, artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selamanya dan kekal )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️✝️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🥛🍯🥖🍷🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱