Senin, 30 April 2012

Menggantungkan Iman pada kuasa yang tepat

 
 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah
( 1 Kor 2:5)

Ketika  akan pindah ke tempat pelayanan yang baru, di daerah terpencil, Seorang pelayan diberangkatkan jemaat  dengan mengungkapkan keraguanya atas kesiapan dan kemampuan pelayan tersebut menghadapi kerasnya alam di daerah tersebut. “Amang kami ragu atas kesiapan amang berangkat kesana, amang tak akan mampu dengan kondisi kesehatan seperti ini menaklukkan alam sekeras itu, belum lagi fasiltas kesahatan tidak ada di sana, di tolak ajalah penempatan itu, kalau perlu kita demo saja supaya amang tetap disini. Lagi pula bagaimana dengan kami? Iman kami akan kering kalau ditinggal oleh amang”. Mendengar itu pelayan tersebut berkata: Satu sisi saya senang atas perhatian dan kekuatiran atas kesehatan dan kelemahan saya yang lain, tetapi bagi saya itu menjadi “kekuatan” untuk berangkat segera, karena dengan keprihatinan itu maka bapak/ibu akan mendoakan saya, menyerahkan saya pada kuasa Allah. Selain itu, dengan kelemahan ini maka saya akan semakin merendahkan diri serta mengabdikan diri serta pelayanan saya secara total pada kuasa Allah dan kehendakNya, karena keberhasilan pelayanan bergantung pada Kekuatan dan Kuasa Allah bukan kekuatan saya. Disisi lain saya juga merasa sedih atas respon terakhir “ iman kami akan kering kalau ditinggal”. Menyedihkan karena pertumbuhan iman bukan terletak pada penghotbah/pendeta tetapi pada kekuatan Roh Kudus.

Minggu, 29 April 2012

Makna “Unsur-Unsur Liturgi” GKPI.[1]


Pengantar
     Ada tiga keberadaan Gereja di dunia, yaitu: Gereja sebagai Organisasi Ibadah, Gereja sebagai Organisasi Kemasyarakatan dan Gereja sebagai Organisasi Badan Hukum. Gereja sebagai Organisasi Ibadah maksudnya bahwa seluruh kegiatannya adalah suatu ibadah yang meliputi penyembahan, pujian, doa-doa, pengucapan syukur, persembahan, dsb, yang tertata di dalam “unsur-unsur” liturgi Gereja.
     Unsur-unsur liturgi inilah yang akan dijelaskan melalui tulisan singkat ini. Dengan harapan kita akan  memiliki satu pemahaman dan satu perilaku beribadah yang benar dan berkenan selaku “Persekutuan Orang-Orang kudus”-nya Allah yang Mahakudus.  Ibadah bukan untuk menyenangkan hati manusia tetapi Allah, Ibadah bukan pula suatu hiburan tetapi pujian dan persembahan. Ibadah merupaakan persekutu Allah dalam Kristus dengan manusia atas dasar Iman. Dalam hal ini harus dipahami bahwa Ibadah merupakan pelayanan Allah pada manusia dan respon manusia pada pelayanan Allah tersebut, bukan sebaliknya manusia melayani Allah. Oleh karena itu : Allah-iman-Kristus merupakan tiga pokok penting dalam

Tenang dalam deru ombak



Dari pada suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat TUHAN di tempat tinggi (Mazmur 93:4)
Pak Kalotok duduk dengan tenang tatkala seluruh penumpang didalam kapal penyebrangan itu ribut dan panic kesana-kemari. Keceriaan penumpang ketika menikmati keindahan daerah danau toba itu, seketika sirna karena gelombang danau membesar disertai deru angin yang kencang, air mulai masuk kebagian bawah kapal dan mesin kapal pun mati. Saat itu kapal hanya terombang ambing, menemani perasaan dan pikiran penumpangnya yang terombang-ambing juga. Banyak penumpang berteriak, menyalahkan awak kapal, ada yang berdoa nyaring sambil gemetar, Pak Kalotok duduk dengan tenang. Seorang penumpang marah

Sabtu, 28 April 2012

PECUNDANG ATAU PEMENANG!

 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4:16)
Sudah 3 hari setelah Yuli Supanji -seorang karyawan perkebunan- mendapat surat peringatan ke tiga atas kesalahan yang dilakukannya. Surat peringatan itu mengharuskan dia mengahadap General Manajer perkebunan tersebut paling lama 3 hari setelah menerima surat itu, kalau tidak ia dianggap menundurkan diri secara sepihak. Itu artinya hari ini, hari terakhir baginya. Selama 3 hari ini Yuli dilanda ketakutan yang mendalam sekaligus penyesalan atas kesalahan yang dia lukukan. Ia takut akan kemarahan bosnya dan takut dipecat dan tidak bisa lagi menafkahi anak dan istrinya. Ditengah kecamuk jiwa itu, ia berusaha mengumpulkan keberanian menghadap pimpinananya itu, tapi sampai hari ketiga berlalu ia tidak memiliki cukup keberanian mengahadap, karena ia merasa tidak layak, tidak kuat mendengar kemarahan bos dll, dan akhirnya ia pun keluar dari perusahaan itu Sebagai “PECUNDANG!!

Harapan membutakan penglihatan akan Tuhan

Wah busyet dah, kok pengahrapan membutakan pengliatahan akan Tuhan? Bukan kah pengaharapan justru mendekatkan kita pada Tuhan? Ah ini pasti ajaran sesat> bisa saja mengeluarkan argument seperti itu, ketika membaca judul diatas. Sepintas memang kita tidak akan setuju dengan judul diatas, tetapi demi menarik perhatian pembaca maka renungan kali ini dibuat agak beda, maklum pasaran pembaca baisanya agak cepat tertarik pada hal-hal yang aneh, secara kemasan atau apapun itu namanya.

Jumat, 27 April 2012

Engkau Besertaku-Seumur Hidupku (Mzm 23:1-6)

Pagi ini saya membaca status di facebook demikian: Saya hanya ingin bersamamu dua saat saja, yakni sekarang dan selamanya. Sejauh manakah anda akan melayang jika perkataan ini dikatakan kepada anda? Ini sebuah statement yang saya pikir menarik, karena bermakna penyertaan, kehadiran, memiliki untuk selamannya. Dan saya mencoba mengganti kalimat kedua menjadi:  apa yang anda rasakan jika itu dikatakan kepada anda?. Jawaban untuk ini tentu pertama tama berdasar pada siapa yang mengatakan itu, jika penjahat maka akan kita tolak dan mungkin perasaan kita akan galau, tetapi kalau itu diucapkan oleh pacar-atau katakanlah orang yang kita kasihi, maka ribuan jawaban yang mungkin muncul dari kita. Merasakan betapa hati dan jiwa melayang keangkasa karena begitu bahagia, nyaman, tenang, jiwaku segar, damai karena tidak takut lagi ditinggal sendiri, optimis menjalani hubungan, oh saya merasa menjadi orang paling bahagia di dunia, orang yang merindukan hari esok menatikan hal-hal indah hidup bersamanya, dll.

Selasa, 24 April 2012

Misionaris: Pengantar Roti (sebuah catatan ringan untuk menghayati tahun PI GKPI) “Kata Yesus kepada mereka: Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi” (Yoh 6:35a)


Sudah berapa kali saya turut serta dalam pembahasan tentang penginjilan, biasanya pembahasan itu dimualai dari amanat agung Yesus dalam Matius dan juga Markus. Ini tentu tidak salah bukan! tetapi malam ini ketika saya merenungkan tahun pekabaran injil GKPI, saya membaca  satu kalimat dari injil Yohanes demikian : Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi (Yoh 6:35 ). Sebuah perkataan Yesus yang sangat popular, dan tidak biasa dipergunakan sebagai daar untuk penginjilan. Trus saya bertanya dalam hati, lho kenapa pula ini yang terbacaku, apa hubunganya dengan PI?.
Kenapa Yesus menyebut diriNya roti? Kenapa bukan beras? Kenapa bukan Keju? Pertanyaan ini malah membuatku merasa makin ngawur..hmmm tapi saya pikir betul juga ya…kenapa Yesus menyebut diriNya roti? Kuulangi pertanyaan ini beberapa kali dalam hati dan sayapun mulai menjawab: karena roti membuat perut kenyang dan Yesus akan mengenyangkan baik perut dan jiwa saya dan kita semua tentunya bukan? itu memang betul tapi bukankah beras, singkong, bakso, pecel (Sayuran) dll, membuat kita kenyang dan Yesus tidak menyebut diriNya pecel, berarti masih ada lagi alasan lain kan?

Roti: Makanan utama, sehari-hari juga ada dimana mana
H-mm berpikir lagi kenapa roti? Hmm pernahkah anda berfikir bahwa roti itu adalah makanan yang paling mudah di dapat? Makanan utama dan ada diseluruh dunia? Tidak ada satu negarapun-sepanjang yang saya tahu- tidak mengenal/memiliki roti, dan tidak ada juga Negara yang mengklaim bahwa dari Negara tersebutlah asal usul roti dan hanya di Negara mereka roti ada. Tetapi roti ada dimana-mana dan dimiliki semua lapisan masyarakat. Sama halnya dengan Kristus, IA ada dimana mana dan bagi semua lapisan masyarakat. Ia tidak terikat pada batas-batas Negara, batas batas kemampuan ekonomi, politik dan budaya. Tidak ada daerah/Negara yang dan lapisan masyarakat yang berhak mengclaim bahwa Kristus hanya milik mereka. Dan tidak ada Negara yang mempunyai monopoli atas Dia. IA berada dimana-mana pada waktu yang sama. IA ada dan bersedia di seantero alam semesta. Seandainya Yesus menyebut diriNya beras, maka Negara-negara tropis di Asia termasuk Indonesia akan berkacak pinggang karena memiliki beras sementara Eropa tidak, mereka biasa dikenyangkan dengan beras sementara warga eropa tidak, itu sama saja dengan bangsa Asia akan lebih Rohaniah daripada bangsa yang lain dan  itu juga artinya Yesus hanya ada di Asia bukan?
 Tetapi Yesus menyebut diriNYa Roti, supaya Ia ada dimana mana, dan bisa dinikmati siapa pun, baik bangsa Eropa, Afrika, Amerika, Australia dll. Sebab Semua bangsa memakan roti, itulahs ebabnya roti menjadi salah satu makan utama (karena dimakan oleh semua orang) dan tentu roti adalah makan sehari-hari (tidak musiman). Ada buah-buahan yang hanya dapat dimakan dan ditemukan pada saat musimnya tiba-misalnya Durian, Mangga-, sehingga buah tersebut tidak bisa disebut sebagai makanan sehari-hari, karena tidak setiap hari ada. Kalau roti tidak musiman, Ia ada disepanjang musim. Demikian juga Yesus, Ia tidak ada pada musim-musim tertentu, IA selalu terhidang setiap saat, setiap hari, supaya Ia mengenyangkan kita setiap hari, memberi tenaga dan memelihara hati kita setiap hari bukan hanya pada musim atau bulan bulan tertentu saja atau pada peristiwa-peristiwa tertentu saja.
Kembali lagi keroti. Roti dapat dihidangkan dalam bermacam-macam bentuk untuk bermacam macam keperluan. Dipanggang, dibakar jadi roti bakar, di potong dan ditaruh selai, mentega, meses untuk sarapan, dibungkus untuk dimakan dalam perjalanan, ada yang dibuat jadi sandwich, roti tawar, biscuit atau roti kering, roti Marie Regal (Seperti yang saya makan sekarang) untuk dimakan orang yang sakit maag dll. Singkatnya roti dapat memenuhi berbagai keperluan dalam berbagai situasi. Demikian juga Yesus, Ia menyesuaikan diri pada setiap situasi kehidupan kita dan memenuhi seluruh kebutuhan kita. Ia bisa berbicara dan memberi kelegaan pada orang yang berduka dan juga pada orang yang bersukacita, pada orang yang dibuang/dikucilkan dan pada orang yang lagi tersohor. Ia memyediakan pertolongan bahkan kesembuhan bagi mereka yang sakiit secara fisik, mental, jiwa dan emosional. Ia bisa membantu anda ketika pengliahtan anda jelas dan juga membantu anda pada saat penglihatan kita kabur. Ia ada pada saat kita sendiri sehingga tidak kesepian dan ketakutan, Ia juga ada saat kita dalam riuk pikuk keramaian supaya kita tidak terlena dan tersesat dan masih banyak lagi.
Sekarang saya dan mungkin anda sudah mengerti kenapa Yesus menyebut diriNya roti kehidupan, bukan beras kehidupan bukan? memang saya jadinya mengerti, tapi tunggu dulu bukan  itu saja, masih ada alasan lain
Proses Pembuatan Roti
Pernahkah anda berpikir bagaimana roti di buat? Bagaimana prosesnya hingga akhirnya ia menjadi roti? Roti tidak langsung ada menjadi roti kan? Contoh saja- sekarang saya lagi makan roti Marie Regal (Regal Marie Biscuit)-maklum saya mengidap penyakit maag, lagi kambuh pula) - tentu roti Regal ini tidak langusng menjadi roti. Mari lihat komposisinya: OH tepung terigu..tepung terigu terbuat dari gandum…itu artinya ada proses panjang pemuatan roti: gandum ditanam di ladang, lalu dipotong, gabah dipisahkan, digiling  dan dibuat menjadi tepung terigu (Untuk lebih lengkap tentang proses pembuatan tepung terigu dari gandum bisa dilihat di http://www.bogasari.com/tentang-kami/seputar-tepung-terigu.aspx) kemudian tepung itu diolah lagi, dimasukkan dalam oven panas, dan setelah jadi roti dikirimlah keseluruh penjuru dunia. Hanya melalui tahapan itu maka roti akan menjadi roti. Setiap tahapan perlu dan tidka bisa diabaikan. Hilangkan saya menanam gandum maka tidak akan ada roti, tiadakan saja penggilingan maka tidak ada roti, tiadakan saja pemotongan gandum maka tidak ada roti, hilangkan atau abaikan pengiriman maka dunia tidak akan puas. Setiap langkah penting dan saling bertautan.
Terus bagaimana dengan Yesus? Yesus dalam perjanjian Lama disebut sebagai taruk yang tumbuh dihadapan Tuhan (Yes 53:2). Satu diantara jutaan anak laki-laki di planet ini. Satu diantara ribuan anak Israel. Satu diantara lusinan anak Nazaret. Tidak ada keistimeaan diwajahnya, ia sama saja dengan anak yang lain jika saja kita berjumpa denganNya pada masa kanak-kanakNya. Ia biasa saja, dan tidak akan ada pikiran kita bahwa IA adalah anak Allah. Ia adalah satu anak diantara ratusan anak seperti satu berkas gandum di lading gandum. Tetapi meski nampaknya Ia sama dengan anak sejamanNya namun proses selanjutnya hanya DIAlah yang mengalaminya. Seperti gandum, Ia dipotong, seperti gabah Ia dipukul : IA dilukai karena dosa-dosa kita (Yes 53:5). Seperti roti yang harus melewati panasnya api oven. Di kayu salib Ia melalui api kemarahan Allah, bukan akrena dosaNya, melainkan karena dosa-dosa kita. Tuhan telah menimpakan kepadaNya kejahatan kita semua (Yes 53:6).
 Yesus  mengalami setiap proses pembuatan roti: pertumbuhan, dibanting, dipanasi dengan api. Dan sama seeprti masing-masing tahapan penting dalam pembuatan roti, demikian juga masing-masing fase penting bagi Kristus untuk menjadi roti kehidupan. Bagian berikut dari prose situ adalah distrbusi, Kristus yang telah menjalani semua fase itu kecuali distribusi, membiarkan kita mengambil keputusan, supaya kita yang menjadi distributor yang mendistribusikan Roti Hidup itu keseluruh dunia. Supaya semua orang memilikinya. Kita tidak dapat memaksa orang memakan roti, tetapi kita dapat memastikan mereka memilikiNya.
Dari semua proses ini maka judul di atas terjawablah sudah. Misionaris: pengantar roti kehidupan, yang mendistribusikan berita tentang Yesus dan memastikan semua orang memiliki Yesus. Inilah yang sedang dihidupi GKPI dalam Tahun PI (setidaknya dari sudut pandang tulisan ini). GKPI sebagai institusi gereja maupun sebagai pribadi (warga jemaat dan pelayan) sedang menggalakkan dan mengampanyekan bahwa GKPI adalah pengantar roti bukan hanya penerima roti dan bukan pula pengrusak roti. Pengantar dan pembagi roti yang membuat dunia (semua suku bangsa, semua provinsi, lapisan masyarakat, miskin-kaya dst) puas bukan Tarhirim, Pengantar roti yang membuat yang sakit terobati bukan membuat orang menjadi sakit, yang mengenyangkan orang lapar bukan membuat orang kelaparan karena terlalu asyik menerangkan roti yang baik  tetapi lupa memberikan roti yang baik itu, pengantar roti yang memungkinkan orang bertumbuh bukan merosotkan pertumbuhan mereka dan seterusnya.
 Disatu sisi nampaknya menjadi tukang antar roti kurang menyenangkan, kenapa bukan Direktur Pabrik roti Saja? Saya rasa ini tidak perlu dijawab karena kita sudah tahu siapa direktur itu bukan. Tapi yang penting adalah pengantar roti itu sangat diperlukan supaya roti sampai ketangan semua orang, supaya semua proses itu lengkap dan dunia puas, Tuhan dimuliakan. Yesus telah melaksanakan tugasNya, sekarang mari melaksanakan tugas kita!!  Selamat ber PI dan Jadilah pengantar roti yang baik!!

                                                                Pdt. Dirgos Lumbantobing

 .                             

IDENTITAS (APA DAN SIAPA) PENATUA[1]



Untuk memahami makna judul (Identitas/Apa dan siapa/ Penatua) dia atas maka langkah awalnya adalah melihat proses munculnya jabatan penatua itu dalam gereja mula-mula sesuai dengan kesaksian Alkitab, dan bagaimana jabatan itu juga akhirnya diadopsi sampai gereja Batak yang pertama didirikan oleh Misionaris Nomensen hingga tetap diberlakukan pada gereja masa kini.
Munculnya Jabatan Penatua dalam Perjanjian Baru (Gereja Mula-Mula)
Pada awal berdirinya  gereja yang diyakini terjadi pada hari pentakosta (kis 2) hanya ada 2 status dalam gereja yakni Para Murid Yesus langsung (rasul) dan orang orang percaya. Rasul  dalam hal ini adalah murid Yesus yang bertemu dan bersama-sama dengan Yesus yang sudah bangkit, oleh karena itu Yudas iskariot meski salah satu murid Yesus tidak termasuk sebagai rasul sebab ia tidak bertemu dan bersama-sama dengan Yesus yang bangkit. Sedangkan Paulus disebut rasul meski tidak murid Yesus langsung, karena dia

Rabu, 18 April 2012

Mogok Karena Gelap


Pada bulan Agustus 2011t , alat pembangkit listrik di satu komplek perumahan rusak selama 3 hari, dan selama itu penghuni perumahan- yang adalah karyawan sebuah perusahaan perkebunan- berada dalam kegelapan. Segala kegiatan rumah tangga dan kegiatan agamapun tidak dapat dilakukan pada malam hari. Apalagi pada saat itu bertepatan dengan bulan puasa bagi umat muslim. Rupanya entah disengaja atau tidak pihak management pun tidak segera bertindak memperbaiki. Keadaan itu tentu menggerahkan bagi masyarakat karena mereka tidak betah dan sangat tergangagu dengan kegelapan itu. Selanjutnya setelah bermusyawarah pada malam ketiga, akhirnya pada hari berikutnya seluruh karyawan ini mogok kerja, dan akan bekerja lagi setelah kegelapan itu dapat diaatasi oleh management. Anehnya setelah demo itu pihak management langsung memperbaiki dan hari berikutnya kegelapan itupun teratasi.
Kejadian ini menunjukkan ketidaknyamanan manusia itu sebenarnya hidup dalam kegelapan, manusi

Selasa, 17 April 2012

MOTOR DICUCI SETELAH HUJAN

 Suatu sore setelah hujan deras melanda bumi 46, saya berbincang ringan dengan tetangga yang juga warga jemaat , Wah rajin ya pak, motornya langsung dicuci sahutku membuka pembicaraan, Iya pak pen supaya lumpurnya tidak sempat lengket, dan lagi pula ndak mungkin dimasukkan kerumah berlumpur gitu, ntar rumahnya malah ikut kotor, dan mengundang nyamuk jawab tetangga itu.
 Trus saya berlalu begitu saja, sambil merenungkan jawaban tetangga tadi, membersihkan lumpur/kotaran dimotor supaya tidak melekat lama dan mengganggu yang lain…hmm kembali teringat dengan pertengkaran yang sempat terjadi dua bulan lalu diantara kaum ibu jemaat ini yang berlangsung hampir satu bulan…perkataan tetangga tadi membuatku tertegun, seaindainya para kaum ibu yang bertengkar itu langsung mencuci lumpur, debu sakit hati, kegeraman, kemarahan, fitnah dll diantara mereka, mungkin saja tidak akan ada perselisihan itu, tetapi karena lumpur ketersinggungan yang meyebabkan sakit hati itu tidak segera dicuci maka akhirnya lengket begitu lekat dihati dan mengotori seluruh hi

Let other see Jesus in you

Judul diatas adalah sebuah tema PA pemuda yang diserahkan pada saya satu hari setelah jumat Agung tahun 2012, melihat tujuan dan sasaran dai PA ini : Melalui kematian Yesus, orang lain dapat melihat Allah di dalam dirimu. Dari sana saya beranggapan bahwa Pemuda/I tersebut sadar betul bahwa Yesus dan seluruh karyaNya adalah penampakan Allah, sehingga melalui Dia dan karyaNya, salah satunya melalui kematianNya kita bisa melihat Allah dan seluruh kasihNya pada dunia ciptaanNya. Sekarang bagaimanakah kematian Yesus itu, membuat orang lain mampu melihat Allah dalam diri pemuda, dan bagaimakah orang lain bisa melihat Yesus dalam diri pemuda??? Berarti ada dua persoalan yang diharapkan dikaji dalam PA  ini Yakni: kematian Yesus sebagai wadah melihat Allah dalam diri pemuda dan bagaimana atau apa indicator yang harus dimiliki pemuda supaya orang lain bisa melihat Yesus dalam dirinya meski yang pertama menjadi indicator juga.

GELARKU ODHA




Sungguh Tak pernah terpikir olehku untuk lahir dan, menjalani keadaan seperti saat ini, seandainya ku bisa memilih maka aku akan memilih lahir dalam keluarga sejahtera dan makmur serta dipenuhi kasih sayang, tapi lahir bukanlah pilihan tapi ketentuan Ilahi yang tak terbantahkan, yang menurut khotbah yang kudengar akhir-akhir ini “manusia lahir karena TUHAN punya rencana atas hidup kita oleh karena itu kita ada bukan karena kebetulan”.
Jika saat ini negriku berkubang dengan masalah BBM,

“Kebahagian Kekal yang Gratis”


dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. (Yohanes 10: 28)
satu  kutipan lirik lagu Batak berjudul “andung ni pejabat” (Tangis seorang pejabat) menyatakan demikian “Vila yang di Puncak , hotel yang ada di Medan, show room mobil dan pabrik yang ada di Batam akan di jual dan dilelang dan uangnya akan masuk ke kas Negara, bapak mertua mobil yang saya berikan adalah hasil korupsi dan jika aku masuk penjara jangan memandang hina” Lagu ini mengisahkan ketakutan seorang pejabat dan istrinya atas kemungkinan hilangnya harta kekayaan mereka (hasil korupsi) dan juga hilangnya kebebesan serta hidup mereka, karena semua akan disita oleh Negara dan dijebloskan